"Wahai Rasulullah! Apakah kami (bisa) melihat Rabb kami pada Hari Kiamat?" Beliau pun balik bertanya: "Apakah kalian akan mendapatkan bahaya ketika melihat bulan di malam purnama yang tidak ada awan?" Mereka menjawab, "Tidak wahai Rasulullah." Beliau bertanya lagi: " Apakah kalian akan mendapatkan bahaya ketika melihat matahari di siang hari yang terang tanpa awan di bawahnya?" Mereka menjawab, "Tidak wahai Rasulullah." Lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya kalian bisa melihatNya seperti itu juga. Allah akan mengumpulkan manusia pada hari kiamat seraya berkata; 'Barangsiapa yang menyembah sesuatu, hendaklah dia mengikuti sesuatu tersebut, barangsiapa menyembah matahari, maka hendaklah ia mengikuti matahari, barangsiapa menyembah bulan, maka hendaklah ia mengikuti bulan dan barangsiapa menyembah thaghut, maka hendaklah ia mengikuti thaghut, dan tersisalah ummat ini yang di dalamnya masih terdapat orang-orang munafiknya. Lantas Allah Tabaraka wa Ta'ala menemui mereka dengan bentuk yang tidak mereka kenali, kemudian Dia berfirman; "Aku adalah Rabb kalian." Namun mereka menjawab; "Aku berlindung kepada Allah darimu, ini adalah tempat kami hingga Rabb kami benar-benar menemui kami, jika Rabb kami menemui kami, maka kami akan mengenalinya." Setelah itu Alalh Ta'ala menemui mereka dengan bentuk yang mereka kenali, Allah berfirman; "Aku adalah Rabb kalian." Mereka menjawab; "Ya benar, Kamu adalah Rabb kami." Maka mereka mengikutinya. Dan shirath (jembatan) pun dibentangkan di dua sisi Jahannam, sementara aku dan ummatkulah yang pertama kali menyebranginya, tidak ada seorangpun yang angkat bicara selain para rasul, sedangkan do'a para rasul waktu itu adalah "Ya Allah, selamtakanlah, selamatkanlah." Dan di neraka jahannam terdapat besi-besi pengait seperti duri pohon Sa'dan. Tahukah kalian tahu pohon Sa'dan? Para sahabat menjawab; "Ya, wahai Rasulullah." Beliau bersabda: "Sesungguhnya pengait-pengait tersebut seperti pohon Sa'dan, hanya tidak ada yang tahu ukuran besarnya selain Allah. Ia akan menyambar siapa saja menurut amalan mereka, diantara mereka ada yang mukmin dan selamat karena amalannya, dan diantara mereka ada yang melampaui batas sampai amalannya yang akan menyelamatkan dirinya, hingga jika Allah selesai memutuskan nasib para hamba-Nya dan ingin mengeluarkan penduduk neraka dari neraka dengan rahmat-Nya, maka Dia akan memerintahkan para malaikat untuk mengeluarkan penghuni neraka siapa saja yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, yaitu mereka yang Allah Ta'ala kehendaki untuk merahmati-Nya, dari orang-orang yang mengatakan; "Tiada sesembahan yang hak selain Allah." Para malaikat akan mengenali mereka yang ada di neraka dari tanda bekas sujud, sebab neraka akan melahap anak Adam kecuali tanda bekas sujud. Allah mengharamkan neraka untuk melahap tanda bekas sujud, sehingga mereka keluar dari neraka dengan badan yang hangus terbakar, kemudian mereka disiram dengan nahrul hayyah (air kehidupan), hingga mereka tumbuh sebagaimana biji-bijian tumbuh di aliran sungai. Setelah Allah selesai memutuskan perkara di antara para hamba-Nya, dan tersisa diantara mereka seseorang yang menghadapkan wajahnya ke neraka, dialah penghuni surga yang terakhir kali masuk surga, ia berdoa; 'Ya Rabb, palingkanlah wajahku dari neraka, sebab baunya telah menggangguku dan jilatan apinya telah membakarku." Ia kemudian memohon kepada Allah sesuai yang di kehendakinya, kemudian Allah berfirman; 'Apakah kamu akan meminta yang lain jika aku memenuhi permintaanmu?, " Ia menjawab; "Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak akan meminta yang lain." Dan Rabbnya pun mengambil janji dan ikrar sekehendak-Nya, lalu Dia memalingkan wajahnya dari nereka. Ketika ia menghadap surga dan melihat keindahannya, ia lantas terdiam beberapa saat dan memohon; 'Ya Allah, letakkanlah aku berada di pintu surga." Allah bertanya; 'Bukankah engkau telah menyerahkan janji-Mu dan ikrarmu untuk tidak meminta-KU selama-lamanya selain yang telah Aku berikan?, wahai Anak Adam, alangkah senangnya kamu berkhianat. Hamba itu berkata; " Hamba itu berkata; "Ya rabbku…!" Dan dia masih saja memohon, hingga Allah bertanya kepadanya: 'Apakah kamu akan meminta yang lain, bila aku mengambulkan permintaanmu? Ia menjawab; 'Tidak, demi kemuliaan-Mu, saya tidak akan meminta-Mu lagi dengan permintaan yang lain." Lantas orang itu menyerahkan janji dan ikrarnya sehingga Allah meletakkannya di pintu surga. Ketika hamba itu telah berdiri di pintu surga, surga terbuka baginya sehingga ia melihat kenikmatan hidup dan kegembiraan di dalamnya, lalu ia terdiam sesaat, dan memohon; 'Ya Rabbku, masukkanlah aku ke dalam surga." Allah berfirman; "Bukankah telah engkau serahkan janji-Mu untuk tidak meminta yang lain selain yang telah Aku berikan?, wahai Anak Adam, alangkah cepatnya engkau berkhianat." Hamba tadi berkata; "Wahai Rabbku, janganlah Engkau menjadikanku termasuk hamba-Mu yang paling sengsara." Dan tidak henti-hentinya dia memohon kepada Allah hingga Allah Tabaraka wa Ta'ala tertawa karenanya. Dan jika Allah telah tertawa kepada seorang hamba, maka Allah pasti berkata kepadanya; 'Masuklah kamu ke dalam surga'. Jika seorang hamba telah memasukinya, Allah mengatakan kepadanya; 'Berangan-anganlah." Maka seorang hamba akan meminta Tuhannya dan berangan-angan, hingga Allah mengingatkannya dengan berfirman demikian-demikian hingga angan-angan seorang hamba sudah sampai puncaknya, Allah berfirman kepadanya; 'Itu bagimu dan bagimu bahkan bagimu semisalnya lagi." 'Atha` bin Yazid berkata; Abu Sa'id Al Khudri bersama Abu Hurairah tidak menolak sedikitpun haditsnya, hingga jika Abu Hurairah menyampaikan hadits bahwa Allah berfirman kepada seorang hamba tersebut "Dan untukmu yang seperti itu, " maka Abu Sa'id mengatakan; "Dan sepuluh kali lipat seperti itu wahai Abu Hurairah." Abu Hurairah berkata; "Aku tidak menghafal kecuali perkataan seperti itu yaitu "Untukmu yang seperti itu, " Abu Sa'id berkata; "Aku bersaksi bahwa aku menghafal kalimat itu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu sabdanya; "Dan sepuluh kali lipat seperti itu wahai Abu Hurairah." Abu Hurairah mengatakan; "Dan hamba itu adalah penghuni surga yang terakhir kali masuk surga." Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi telah mengabarkan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Az Zuhri dia berkata; telah mengabarkan kepada kami Sa'id bin Al Musayyab dan 'Atha` bin Yazid Al Laitsi bahwa Abu Hurairah telah mengabarkan kepada keduanya, bahwa para sahabat bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Wahai Rasulullah, apakah kami nanti akan melihat Rabb kami pada hari Kiamat?." Lalu perawi melanjutkan hadits tersebut sebagaimana hadits Ibrahim bin Sa'd. (HR. Muslim: 267) - http://hadits.in/muslim/267
Tuesday, November 8, 2016
Monday, November 7, 2016
Keistimewaan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid
9:32:00 PM Admin
Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh
Esensi Islam. Shalat fardhu 5 waktu adalah kewajiban utama bagi umat muslim. Shalat fardhu 5 waktu ini wajib hukumnya bagi kaum laki-laki untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Keutamaan shalat fardhu secara berjamaah di masjid adalah dilipat-gandakannya derajat pahala hingga 27 kali. Ada beberapa keistimewaan dalam beberapa shalat fardhu, salah satu yang akan di bagikan kali ini adalah keistimewaan shalat subuh berjamaah di masjid.
سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana doa yang Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ panjatkan dan diriwayatkan di dalam hadist Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah.
مَن صلى الغداة في جماعة، ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين، كانت له كأجر حجة وعمرة تامة، تامة، تامة
“Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian dia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lantas shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi)
Dari Ibnu 'Umarah bin Ru'aibah dari ayahnya berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, ‘Tidak akan masuk Neraka seorang yang shalat sebelum terbitnya matahari (Subuh) dan terbenamnya matahari (Ashar).”(HR. Muslim)
Dari Jarir Bin Abdullah al-Bajali Radhiallahu ‘anhu berkata, “Kami pernah duduk bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kemudian beliau melihat ke bulan di malam purnama itu, Rasulullah bersabda, ‘Ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian akan melihat kepada Rabb kalian sebagaimana kalian melihat kepada bulan ini. Kalian tidak terhalangi melihatnya. Bila kalian mampu untuk tidak meninggalkan shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah!” (HR. Bukhari-Muslim)
Esensi Islam. Shalat fardhu 5 waktu adalah kewajiban utama bagi umat muslim. Shalat fardhu 5 waktu ini wajib hukumnya bagi kaum laki-laki untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Keutamaan shalat fardhu secara berjamaah di masjid adalah dilipat-gandakannya derajat pahala hingga 27 kali. Ada beberapa keistimewaan dalam beberapa shalat fardhu, salah satu yang akan di bagikan kali ini adalah keistimewaan shalat subuh berjamaah di masjid.
1. Mendapatkan berkah dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Keistimewaan melaksanakan shalat subuh berjamaah adalah mendapatkan berkah Allahسُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana doa yang Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ panjatkan dan diriwayatkan di dalam hadist Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah.
اللهمَّ باركْ لأمتي في بكورِها
Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah)2. Mendapatkan cahaya yang sempurna di hari kiamat
Di hari kiamat kelak, manusia akan dikumpulkan dengan berbagai macam keadaan sesuai dengan amalannya selama di dunia. Bagi umat muslim yang istiqamah dalam melaksanakan shalat subuh berjamaah, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan memberikan cahaya sempurna pada wajahnya. Sebagaimana sabda Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
عن بريدة الأسلمي رضي الله عنه عن النبي – صلى الله عليه وسلم قال :بشِّرِ المشَّائين في الظُّلَم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة
“Barang siapa yang melakukan shalat Isya berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat setengah malam. Barang siapa yang melakukan shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat malam sepanjang waktu malam itu.”(HR. Muslim, dari Utsman bin Affan Radhiallahu‘anhu)
Dari Buraidah al-Aslami Radhiallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
3. Mendapatkan ganjaran pahala shalat malam (Qiyamul lail / Tahajjud) sepanjang malam
مَن صلى العشاء في جماعة، فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة، فكأنما صلَّى الليلَ كلَّه
“Barang siapa yang melakukan shalat Isya berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat setengah malam. Barang siapa yang melakukan shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat malam sepanjang waktu malam itu.”(HR. Muslim, dari Utsman bin Affan Radhiallahu‘anhu)
Ada keistimewaan yang luar biasa pada shalat subuh, yakni memiliki ganjaran pahala yang sama besarnya dengan orang yang melaksanakan shalat malam sepanjang malam. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى begitu mencintai amalan shalat sunnah malam, sekarang bagaimana cintanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada orang yang selalu melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid?
4. Berada dalam jaminan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
مَن صلَّى الصبح، فهو في ذمة الله، فلا يَطلُبَنَّكم الله من ذمَّته بشيء؛ فإن من يطلُبهُ من ذمته بشيء يدركه، ثم يَكُبه على وجهه في نار جهنم
“Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada jaminan-Nya. Karena barangsiapa yang Dia tuntut pada jaminan-Nya, pasti Dia akan mendapatkannya. Kemudian dia akan ditelungkupkan pada wajahnya di dalam Neraka.” (HR. Muslim, dari Jundubibn Abdillah al-Bajali Radhiallahu‘anhu)
Siapa yang tidak ingin memiliki penjamin dalam kehidupannya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan jaminannya kepada orang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid. Pemahaman akan jaminan disini adalah adanya jaminan dan perlindungan dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sehingga ia akan terlindungi dari marabahaya.
5. Dibebaskan dari sifat munafik
Shalat subuh dan isya adalah shalat yang paling berat untuk dikerjakan oleh orang yang memiliki sifat munafik. Masih banyak orang yang berat untuk melangkahkan kaki di gelap gulitanya waktu subuh untuk melaksanakan shalat berjamaah atau bahkan ada yang tidak terbangun sama sekali dan meninggalkan shalat subuh, na'udzubillah.
ليس صلاة أثقل على المنافقين من الفجر والعشاء، ولو يعلمون ما فيهما، لأتَوهما ولو حبوًا، ولقد هممتُ أن آمُرَ المؤذِّن فيُقيم، ثم آخُذَ شُعلاً من النار، فأحرِّقَ على من لا يخرج إلى الصلاة بعد
“Tidak ada Shalat yang lebih berat (dilaksanakan) bagi orang munafik daripada shalat Subuh dan Isya. Seandainya mereka tahu (keutamaan) yang terdapat di dalamnya, niscaya mereka akan melakukannya kendati dengan merangkak. Sungguh aku telah hendak memerintahkan kepada seseorang untuk iqamat (Shalat) kemudian aku mengambil bara api dan membakar (rumah) orang yang belum tidak keluar melaksanakan Shalat (di masjid).” (HR. Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah)
6. Dipersaksikan oleh malaikat
Ada waktu-waktu dimana malaikat bergantian siang dan malam dalam bertugas mencatat amalan manusia. Pada saat shalat subuh dan ashar malaikat turut mendirikan shalat dan menjadi saksi bagi setiap manusia yang melaksanakan shalat tersebut di masjid. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radiallahu'anhu bersabda:
يتعاقبون فيكم ملائكةٌ بالليل وملائكةٌ بالنهار، ويجتمعون ف ي صلاة الفجر وصلاة العصر، ثم يعرُجُ الذين باتوا فيكم، فيسألهم ربُّهم – وهو أعلم بهم: كيف تركتم عبادي؟ فيقولون: تركناهم وهم يصلُّون، وأتيناهم وهم يصلون.
“Malaikat bergantian melihat kalian pada siang dan malam. Para malaikat itu bertemu di shalat Subuh dan shalat Ashar. Kemudian yang bermalam dengan kalian naik (ke langit) dan ditanya oleh Rabb mereka, dan Dia lebih tahu keadaan hamba-hambanya, Bagaimana kondisi hamba-hambaku ketika kalian tinggalkan?’ Para malaikat menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami mendatangi mereka dalam keadaan shalat.” (HR. Bukhari-Muslim)
7. Berpeluang mendapatkan pahala haji atau umrah bila berdzikir hingga terbitnya matahari
Dari Anas ibnu Malik Radhiallahu‘anhu, dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang bersabda:مَن صلى الغداة في جماعة، ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين، كانت له كأجر حجة وعمرة تامة، تامة، تامة
“Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian dia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lantas shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi)
Setelah melaksanakan shalat subuh disarankan agar kita membiasakan berdzikir hingga matahari terbit kemudian melaksanakan shalat fajar. Keutamaannya adalah mendapatkan pahala haji ataupun umrah bahkan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengulang hingga 3x kesempurnaan pahala ibadahnya. Begitu luar biasa pahala yang diberikan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada hamba-Nya dimana dengan kemudahan bagi umat-Nya yang belum mampu untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah hanya dengan membiasakan amalan sederhana ini.
8. Memiliki kesempatan untuk melaksanakan Shalat Qabla Subuh
Salah satu amalan di waktu subuh yang sering terlupakan adalah shalat sunnah qabla subuh yang pahalanya jauh lebih baik dibandingkan dengan dunia dan seisinya. Sebagaimana sabda Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin Aisyah Radhiallahu'anha:
“Dua rakaat (shalat sunah) Subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim)
ركعتا الفجر خيرٌ من الدنيا وما فيها
“Dua rakaat (shalat sunah) Subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim)
Banyak umat muslim yang sukses dalam kehidupannya dikarenakan terbiasa bangun di pagi hari dan melaksanakan amalan-amalan ini.
9. Terhindar dari siksa api Neraka
عن عُمارة بن رويبة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (لن يلج النارَ أحدٌ صلى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها) رواه مسلم
10. Kemenangan dengan melihat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di hari kiamat
عن جرير بن عبد الله البجلي رضي الله عنه قال: كنا جلوسًا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم إذ نظر إلى القمر ليلة البدر، فقال: (أمَا إنكم سترَون ربَّكم كما ترَون هذا القمر، لا تُضَامُّون في رؤيته، فإن استطعتم ألا تُغلبوا على صلاةٍ قبل طلوع الشمس وقبل غروبها، فافعلوا) رواه البخاري ومسلمDari Jarir Bin Abdullah al-Bajali Radhiallahu ‘anhu berkata, “Kami pernah duduk bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kemudian beliau melihat ke bulan di malam purnama itu, Rasulullah bersabda, ‘Ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian akan melihat kepada Rabb kalian sebagaimana kalian melihat kepada bulan ini. Kalian tidak terhalangi melihatnya. Bila kalian mampu untuk tidak meninggalkan shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah!” (HR. Bukhari-Muslim)
Begitu banyak keistimewaan dalam melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid ini. Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى selalu memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada kita untuk selalu istiqamah dalam melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid.
Wassalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh.
Sumber rujukan : BelajarIslam
Thursday, May 19, 2016
Memahami Syirik
6:56:00 AM Admin
Assalamu 'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil ‘alamin washolatu wassalamu alla asrofil ambiyai mursalin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Ama bagd.
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Sesuai dengan ayat Al Quran pada surat ke-31: Lukman ayat 13, dijelaskan disana mengenai dosa mempersekutukan Allah/Syirik. Apa itu Syirik dan mengapa Allah membenci pekerjaan syirik ?
Mari kita memahaminya dengan menjawab apa pengertian dari syirik.
Pengertian syirik adalah meyakini ada yang memiliki kekuasaan dan keagungan yang sebanding dengan Allah. Syirik memiliki pengertian juga "berselingkuh" terhadap Allah.
1) Syirik Do'a
Artinya : Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.
Artinya: Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. (15) Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.
Adalah mencintai sesuatu objek melebihi cintanya kepada Allah.
Ramalan memiliki pengertian memprediksi/memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Ditinjau dari jenisnya, ada tiga macam ramalan:
1. Ramalan Ilmiah
Adalah prediksi ilmuwan berdasarkan fakta dan data yang bisa dipertanggungjawabkan dengan IPTEK
2. Ramalan Wahyu
Adalah prediksi Nabi yang dibimbing dengan wahyu.
3. Ramalan Mistik (Q.S. 31: Lukman : 34) (Q.S. 72: Jin: 6)
Adalah prediksi manusia berdasarkan informasi jin, Misalnya ramalan tentang jodoh, kematian, dll. Sedangkan perkara tersebut merupakan urusan Allah karena hanya Allah yang Maha Tahu. Ramalan Mistik hukumnya syirik karena melibatkan jin. Sedangkan kita dilarang untuk meminta pertolongan selain kepada Allah.
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil ‘alamin washolatu wassalamu alla asrofil ambiyai mursalin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Ama bagd.
(Q.S. 31: Lukman : 13) |
Sesuai dengan ayat Al Quran pada surat ke-31: Lukman ayat 13, dijelaskan disana mengenai dosa mempersekutukan Allah/Syirik. Apa itu Syirik dan mengapa Allah membenci pekerjaan syirik ?
Mari kita memahaminya dengan menjawab apa pengertian dari syirik.
Pengertian syirik adalah meyakini ada yang memiliki kekuasaan dan keagungan yang sebanding dengan Allah. Syirik memiliki pengertian juga "berselingkuh" terhadap Allah.
MACAM-MACAM SYIRIK:
A. Syirik Akbar (Paling besar dosanya)1) Syirik Do'a
(Q.S. 39: Az Zumar: 3) |
Pemahaman akan syirik do'a adalah memohon kepada selain Allah atau memohon melalui perantara orang yang sudah wafat.
2) Syirik dalam Perbuatan
Artinya : Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
(Q.S. 9: At Taubah: 31) |
Merupakan perbuatan mengamalkan penyembahan kepada selain Allah.
Merupakan perbuatan yang 100% niatnya bukan karena Allah.
4) Syirik Mahabbah
Artinya: Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.
4) Syirik Mahabbah
(Q.S. 9: At Taubah : 24) |
Adalah mencintai sesuatu objek melebihi cintanya kepada Allah.
B. Syirik Asghor
Merupakan penyertaan sesuatu selain Allah pada saat beribadah kepada Allah, misalnya: melakukan sholat karena riya (kecenderungan untuk dipuji/pamer), mengeluarkan infaq karena ingin disebut dermawan, dll. Bentuk taubat adalah dengan mengucapkan Istigfar.C. Syirik Khofi
Merupakan syirik yang tersembunyi dalam kehendak hati, ucapan lisan, lintasan pikiran berupa penyerupaan Allah dengan makhluk. Terkadang pelakunya sendiri kurang menyadarinya. Bentuk taubat adalah dengan melakukan amal sholeh.BENTUK-BENTUK SYIRIK :
a. Sihir
- Kata sihir dalam bahasa Arab digunakan untuk sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus. Dikatakan seperti itu karena biasaya pekerjaan sihir dilakukan secara sembunyi-sembunyi dengan efek yang berpengaruh secara halus.
- Allah swt. menyuruh kita untuk berlindung dari sihir dan tukang sihir dalam firman-Nya : "..Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang meniup pada buhul-buhul." (Q.S. 113: Al Falaq: 4). Maksudnya, wanita-wanita tukang yang meniup buhul-buhul tali untuk menyihir orang lain.
- Sihir digolongkan syirik karena ia terjadi dengan pertolongan setan. Rasulullah saw. bersabda: "Siapa yang membuat buhul tali, kemudian meniupnya, maka ia telah menyihir, dan siapa yang menyihir, maka ia telah menjadi musyrik."(H.R. An Nasa'i)
b. Ramalan
1. Ramalan Ilmiah
Adalah prediksi ilmuwan berdasarkan fakta dan data yang bisa dipertanggungjawabkan dengan IPTEK
2. Ramalan Wahyu
Adalah prediksi Nabi yang dibimbing dengan wahyu.
3. Ramalan Mistik (Q.S. 31: Lukman : 34) (Q.S. 72: Jin: 6)
Adalah prediksi manusia berdasarkan informasi jin, Misalnya ramalan tentang jodoh, kematian, dll. Sedangkan perkara tersebut merupakan urusan Allah karena hanya Allah yang Maha Tahu. Ramalan Mistik hukumnya syirik karena melibatkan jin. Sedangkan kita dilarang untuk meminta pertolongan selain kepada Allah.
Bagaimana hukumnya orang yang mendatangi dukun/paranormal/peramal?
Menurut Imam Ahmad, pelakunya dinyatakan kafir dengan tingkatan kafir kecil, sebagaimana sabda Rasulullah saw., "Siapa yang mendatangi seorang dukun peramal, lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, kemudia ia percaya pada yang ia katakan, maka sholatnya tidak diterima selama empat puluh hari." (H.R. Imam Muslim)
Ada dua macam nusyroh:
Menurut Imam Ahmad, pelakunya dinyatakan kafir dengan tingkatan kafir kecil, sebagaimana sabda Rasulullah saw., "Siapa yang mendatangi seorang dukun peramal, lalu bertanya kepadanya tentang sesuatu, kemudia ia percaya pada yang ia katakan, maka sholatnya tidak diterima selama empat puluh hari." (H.R. Imam Muslim)
c. Nusyroh
Ibnul Atsir berkata: Nusyarh adalah semacam pengobatan yang dilakukan terhadap yang diduga kemasukan jin. Pendapat lain menyebutkan bahwa nusyroh adalah mengeluarkan sihir dari orang yang terkena sihir.Ada dua macam nusyroh:
- Mengeluarkan sihir dari seseorang yang terkena sihir dengan sihir yang sama. Ini hukumnya haram sebagaimana sabda Rasulullah saw. "Janganlah kamu berobat dengan sesuatu yang haram."(Al-Albani, Silsilat al-ahadistu al-shahihah Vol. IV, hal. 173)
- Mengeluarkan sihir dari seseorang dengan doa dan ibadah yang diperbolehkan (Nusyroh Syar'i) dan terdapat dalam Al Quran dan Sunah. Ini hukumnya mubah atau boleh.
d. Tanjim
- Tanjim artinya upaya mengetahui sesuatu dengan mengikuti isyarat bintang-bintang dan biasa disebut ramalan bintang (zodiak). Jenis peramalan seperti ini hukumnya haram sebagaimana sabda Rasulullah saw., "Barangsiapa yang mengambil pancaran sinar dari sekumpulan bintang dan menjadikannya sebagai dasar ramalan peristiwa gaib di bumi, maka sungguh ia telah mengambil pancaran sinar dari sekumpulan sihir." (H.R. Abu Daud)
- Kalimat "..dan menjadikannya sebagai dasar ramalan peristiwa gaib di bumi.." menggambarkan bahwa kalau bintang-bintang itu dijadikan isyarat untuk meramalkan hal-hal gaib seperti kematian, jodoh, rezeki dll., hukumnya haram. Berbeda hukumnya jika dijadikan untuk memprediksi cuaca atau posisi bumi (navigasi/petunjuk arah), maka hal ini diperbolehkan.
e. Tiyaroh
At-Thiyarah dalam bahasa Arab berarti tumbuhnya jiwa pesimis atau optimis karena ada tanda-tanda tertentu atau menjadikan tanda-tanda tertentu sebagai isyarat akan terjadinya sesuatu.Sebagai contoh : kehadiran kupu-kupu di rumah diyakini akan kehadiran tamu, dll.
Rasulullah saw. bersabda: "Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik." (H.R. Abu Daud).
f. Tama'im
Memiliki pengertian menjadikan sesuatu sebagai penolak bala/madzarat atau daya tarik. Pada masa Jahiliah orangtua biasanya mengalungkan sesuatu pada anak-anaknya untuk menolak sihir. Hukum memakai jimat ini adalah syirik sebagaimana sabda Rasulullah saw.: "Sesungguhnya jampi, jimat, dan mantera-mantera adalah syirik." (H.R. Ibnu Majah)
Sebagai seorang muslim kita harus menjauhkan diri dari perbuatan syirik karena dosanya termasuk dosa besar dan hanya dapat diampuni dengan cara bertaubat kepada Allah swt. dan tidak mengulangi perbuatan tersebut. Wallahu A'lam Bishawab.
Akhirussalam wabillahi taufik wal hidayah wa ridho wal inayah
Wassalamu alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Tuesday, May 17, 2016
NASEHAT LUKMAN KEPADA ANAKNYA
10:24:00 AM Admin
Assalamu 'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil ‘alamin washolatu wassalamu alla asrofil ambiyai mursalin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Ama bagd.
Mendidik seorang anak agar menjadi anak yang sholeh adalah kewajiban orangtua. Seperti yang dicontohkan oleh Nabi Lukman ketika mendidik anaknya yang selalu memanggil anaknya dengan panggilan "Ya Bunayya" (panggilan yang menggambarkan Cinta yang mendalam) dan "Ya'idzuhu" (Berkata/nasehat dengan cinta yang mendalam) ketika memberikan nasehat kepada anaknya.
Ada beberapa nasehat Nabi Lukman kepada anaknya yang patut kita contoh dalam mendidik anak, diantaranya :
Artinya : Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Artinya : Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)
.
Artinya : Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
Artinya : Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. (14) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (15)
Artinya : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Berbagai macam ujian :
Artinya : Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Membiasakan anak untuk tetap hidup bersahaja (sederhana) meskipun memiliki kelebihan dalam harta akan menjauhkan anak dari sikap hidup yang boros, sombong dan kurangnya rasa syukur kepada Allah.
Artinya : Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.
Akhirussalam wabillahi taufik wal hidayah wa ridho wal inayah
Wassalamu alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil ‘alamin washolatu wassalamu alla asrofil ambiyai mursalin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Ama bagd.
Mendidik seorang anak agar menjadi anak yang sholeh adalah kewajiban orangtua. Seperti yang dicontohkan oleh Nabi Lukman ketika mendidik anaknya yang selalu memanggil anaknya dengan panggilan "Ya Bunayya" (panggilan yang menggambarkan Cinta yang mendalam) dan "Ya'idzuhu" (Berkata/nasehat dengan cinta yang mendalam) ketika memberikan nasehat kepada anaknya.
Ada beberapa nasehat Nabi Lukman kepada anaknya yang patut kita contoh dalam mendidik anak, diantaranya :
1. Jangan berbuat Syirik
Perbuatan syirik (menyekutukan / men-dua-kan Allah), adalah meyakini ada dzat yang setingkat dengan Allah. Secara sederhana sebagai contoh ketika kita dalam menghadapi suatu masalah, kita sangat mengharapkan pertolongan kepada selain Allah (misal: datang/percaya kepada paranormal, dll).
(Q.S. 31: Lukman :13) |
(Q.S. 10: Yunus: 18) |
.
(Q.S. 5: Al Maidah : 72) |
2. Berbuat baik dan bersyukur (berterima kasih) kepada kedua Orangtua
(Q.S. 31: Lukman : 14) |
(Q.S. 31: Lukman : 15) |
Berbuat baik dan bersyukur (terima kasih) kepada kedua orang tua dapat dilakukan dengan 3 cara:
Dengan menanamkan jiwa muroqobah (merasa diawasi) akan menimbulkan perasaan enggan untuk melakukan perbuatan dosa karena mengetahui ada Allah yang selalu melihat.
Artinya : (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
Artinya : Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
Artinya : Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
Artinya : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Artinya : Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Artinya : Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
Artinya : dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
Artinya : kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
Artinya : yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya,
Dengan mendirikan sholat yang khusyu/konsentrasi saat membaca do'a-do'a dalam sholat, artinya penuh dengan pemahaman dan penghayatan, akan mempengaruhi sikap dan perilaku.
Artinya : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
- Dengan Hati (Menyadari akan jasa-jasa kedua Orangtua)
- Dengan Lisan (Tidak menyakitinya dengan kata-kata)
- Dengan Perbuatan (Melakukan hal-hal yang diridhoinya, menyenangkan dan meringankan beban orangtua, kecuali untuk hal yang berbau syirik
Cara berbakti kepada kedua Orangtua yang sudah meninggal :
- Mendoakannya
- Meneruskan kebiasaan baiknya
- Mewujudkan niat/janji/cita-citanya yang baik
- Bersilaturahmi dengan keluarga serta sahabat-sahabatnya.
3. Yakini bahwa Allah swt. Maha Mengetahui sekecil apapun perbuatan yang kita lakukan
Dengan menanamkan jiwa muroqobah (merasa diawasi) akan menimbulkan perasaan enggan untuk melakukan perbuatan dosa karena mengetahui ada Allah yang selalu melihat.
(Q.S. 31: Lukman : 16) |
(Q.S. 6: Al An'aam : 59) |
Artinya : Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"
(Q.S. 36: Yaasin :65) |
4. Dirikanlah Sholat
(Q.S. 31: Lukman :17) |
(Q.S. 29: Al Ankabuut : 45) |
(Q.S. 70: Al Ma'aarij: 19) |
(Q.S. 70: Al Ma'aarij: 20) |
Artinya : Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
(Q.S. 70: Al Ma'aarij: 21) |
(Q.S. 70: Al Ma'aarij: 22) |
(Q.S. 70: Al Ma'aarij: 23) |
Dengan mendirikan sholat yang khusyu/konsentrasi saat membaca do'a-do'a dalam sholat, artinya penuh dengan pemahaman dan penghayatan, akan mempengaruhi sikap dan perilaku.
5. Berlakulah Amar Ma'ruf nahi Munkar
Seorang anak sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan serta menjauhi perbuatan yang mungkar.
(Q.S. 31: Lukman :17) |
(Q.S. 16: An Nahl: 125) |
6. Sabar dalam menghadapi Ujian
(Q.S. 31: Lukman :17) |
- Ujian dalam menjalankan ketaatan/Ibadah
- Ujian dalam menyampaikan kebenaran/Dakwah
- Ujian dalam menjauhi kemaksiatan/nafsu-nafsu buruk
- Ujian duniawi
- Ujian dalam menghadapi berbagai karakter manusia/pergaulan
7. Menanamkan sikap Rendah Hati / Tidak sombong, serta Ramah terhadap Oranglain
(Q.S. 31: Lukman: 18) |
Menanamkan sikap rendah hati serta ramah tamah kepada anak merupakan hal yang penting sehingga seorang anak memiliki kepribadian seorang muslim yang baik. Sikap tersebut mampu melindungi anak dari 3 (tiga) hal pencetus kesombongan ketika memilikinya, yakni:
- Ilmu yang luas/kecerdasan
- Kekayaan/harta
- Kekuasaan/jabatan
8. Hidup bersahaja (tidak berlebih-lebihan) sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
(Q.S. 31: Lukman; 19) |
Wassalamu alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Saturday, May 7, 2016
Metode Pendidikan kepada Anak
7:59:00 PM Admin
Assalamu 'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil ‘alamin washolatu wassalamu alla asrofil ambiyai mursalin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Ama bagd.
Artinya : Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
1. Menanamkan nilai-nilai Tauhid & jiwa Syukur kepada Allah swt (indikator kesholehan)
Artinya : Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
2. Mengasah multi kecerdasan anak (indikator kecerdasan)
Melatih dan mengasah multi kecerdasan anak akan membantu sang anak untuk menangkap nilai-nilai kebesaran Allah swt dan ciptaan-Nya.
Dengan landasan pendidikan dasar ini Insya Allah, akan mempermudah kita dalam mendidik anak secara islami. Di dalam tulisan lainnya akan diterangkan bagaimana pendidikan anak secara islami dengan topik yang fokus kepada cara-cara mendidik.
Akhirussalam wabillahi taufik wal hidayah wa ridho wal inayah
Wassalamu alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil ‘alamin washolatu wassalamu alla asrofil ambiyai mursalin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Ama bagd.
(Q.S. 4 : An Nisaa': 9) |
Pada dasarnya landasan mendidik anak secara islami ada 2 langkah, yaitu :
(Q.S. 31 : Lukman : 12) |
2. Mengasah multi kecerdasan anak (indikator kecerdasan)
Melatih dan mengasah multi kecerdasan anak akan membantu sang anak untuk menangkap nilai-nilai kebesaran Allah swt dan ciptaan-Nya.
Dengan landasan pendidikan dasar ini Insya Allah, akan mempermudah kita dalam mendidik anak secara islami. Di dalam tulisan lainnya akan diterangkan bagaimana pendidikan anak secara islami dengan topik yang fokus kepada cara-cara mendidik.
Akhirussalam wabillahi taufik wal hidayah wa ridho wal inayah
Wassalamu alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Wednesday, May 4, 2016
Bersyukur atas Nikmat Allah
11:22:00 AM Admin
Assalamu 'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil ‘alamin washolatu wassalamu alla asrofil ambiyai mursalin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Ama bagd.
(Q.S. 55: Ar Rahman : 13) |
Keluh-kesah atas segala cobaan yang sedang dihadapi membuat kita lupa akan besarnya nikmat yang Allah Ta'ala berikan kepada kita. Bersyukurlah atas segala nikmat-Nya, begitu besar rasa kasih sayang-Nya kepada umat manusia. Penulis begitu tersentuh dan menangis melihat tayangan pada video youtube yang disematkan dari blog milik Ust. Yusuf Mansur.
Akhirussalam wabillahi taufik wal hidayah wa ridho wal inayah
Wassalamu alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Akhirussalam wabillahi taufik wal hidayah wa ridho wal inayah
Wassalamu alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
ajaran islam / Ar Rahman / islam / nikmat / sabar / Syukur / wawasan islam
PRINSIP PENDIDIKAN ISLAMI
10:45:00 AM Admin
Assalamu 'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil ‘alamin washolatu wassalamu alla asrofil ambiyai mursalin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Ama bagd.
(Q.S. 4: An Nisaa' : 9) |
KEDUDUKAN ANAK DALAM AL QURAN
1. Anak sebagai Zinatun (Perhiasan atau keindahan yang bersifat sementara/cepat bosan)
(Q.S. 18 : Al Kahfi : 46) |
(Q.S. 3 : Ali Imran : 14) |
2. Anak sebagai Fitnatun (Sumber Ujian/Cobaan)
(Q.S. 8: Al Anfaal : 28) |
(Q.S. 64: At Thaghaabuun : 15) |
3. Anak sebagai Qurrata a'yun (Penyejuk Hati)
(Q.S. 25: Al Furqon : 74) |
LANGKAH-LANGKAH DALAM PENDIDIKAN ANAK
1. Mulai dari Rumah yang Sholeh
4 Pilar atau Ciri dari rumah yang sholeh:
- Agama menjadi pondasi
- Keteladanan
- Cinta sebagai atapnya
- Dipercantik dengan Jiwa Syukur dan Sabar
2. Jangan Pernah Lelah untuk Berdo'a
Hal ini seperti yang dicontohkan oleh Nabiyullah Zakariya dan Ibrahim A.S. :
(Q.S. 3: Ali Imran :38) |
(Q.S. 14: Ibrahim : 40-41) |
3. Carikan Lingkungan yang Kondusif (Sholeh)
4. Berikanlah Nafkah yang Halal dan Toyyib
(Q.S. 2: Al Baqarah : 168) |
5. Biasakanlah agar Anak Melaksanakan Ritual Keagamaan
6. Bersikap Demokratis
(Q.S. 37 : Asy Shaaffaat : 102) |
Tulisan ini disadur dari buku Agenda Percikan Iman Community: Mengenal Islam yang ditulis oleh Ust. Aam Amiruddin, M.Si. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri.
Akhirussalam wabillahi taufik wal hidayah wa ridho wal inayah
Wassalamu alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Sunday, May 1, 2016
KARAKTER AJARAN ISLAM
7:29:00 AM Admin
Assalamu ‘Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Bismillahirrohmanirrohim, alhamdulillahirobbil ‘alamin washolatu wassalamu alla asrofil ambiyai mursalin wa ‘ala alihi washohbihi ajma’in. Ama bagd.
Kali ini penulis akan sedikit membahas mengenai bagaimana karakter ajaran agama Islam dan apa saja yang diajarkan didalam agama islam, berikut ini poin-point ajaran agama islam yang terdapat di dalam Al-Quran:
1. Agama yang paling terjaga keasliannya (Authentic)
(Q.S. 39 : Az-Zumar: 2) |
(Q.S. 39: Az-Zumar : 3) |
(Q.S. 11: Huud : 14) |
Artinya: Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu maka ketahuilah, sesungguhnya Al Quran itu diturunkan dengan ilmu Allah, dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah kamu berserah diri (kepada Allah)?
(Q.S. 30: Ar-Ruum : 30) |
Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,
2. Agama yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan hikmah
(Q.S. 43: Az Zukhruf : 4) |
Artinya: Dan sesungguhnya Al Quran itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah.
(Q.S. 36: Yaasin : 1) |
(Q.S. 36: Yaasin : 2) |
3. Agama yang menyatakan Hukum dan Akhlaq secara bersamaan
- Hukum (Terukur) : Sholat, Zakat, Puasa, Haji, dll
- Akhlaq (tidak terukur/urusan hati): Ikhlas, Ridho, Rendah Hati, Sabar, dll.
(Q.S. 4: An Nisaa' :36) |
(Q.S. 4: An Nisaa' : 105) |
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat,
(Q.S. 4 : An Nisaa' : 106) |
Artinya : dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
4. Agama yang menanamkan Kesucian Lahir dan Batin
(Q.S. 9 : At Taubah : 108) |
(Q.S. 2 : Al Baqarah : 222) |
5. Agama yang mengajarkan Ilmu dan Amal
(Q.S. 2 : Al Baqarah : 44) |
6. Agama yang mengajarkan Dzikir dan Fikir
(Q.S. 9 : At Taubah : 122) |
(Q.S. 3 : Ali Imran : 190-192) |
Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (Q.S. 3 : Ali Imran : 190-192)
7. Agama yang mengajarkan Kerja Keras & Optimisme (Ekspektasi /harapan)
(Q.S. 9 : At Taubah : 105) |
Artinya : Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
(Q.S. 46 : Al Ahqaaf : 19) |
(Q.S. 4 : An Nisaa' : 123-125) |
8. Agama yang mengajarkan Perjuangan (Ikhtiar) & Do'a
(Q.S. 73 : Al Muzzammil : 20) |
9. Agama yang mengajarkan Dakwah dengan Landasan Cinta
(Q.S. 16 : An Nahl : 125) |
(Q.S. 12 : Yusuf : 108) |
10. Agama yang mengajarkan Kemuliaan dan Kasih sayang
(Q.S. 9 : At Taubah : 128) |
(Q.S. 49 : Al Hujurat : 10) |
11. Agama yang mengajarkan Kekuatan dan Tanggung-jawab
(Q.S. 28 : Al Qashash : 26) |
12. Agama yang mengajarkan kekuatan/kekuasaan yang berorientasi kepada Allah
(Q.S. 9 : At Taubah : 111) |
(Q.S. 3 : Ali Imran : 79) |
Tulisan ini disadur dari buku Agenda Percikan Iman Community: Mengenal Islam yang ditulis oleh Ust. Aam Amiruddin, M.Si. Semoga tulisan ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri.
Wassalamu alaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Subscribe to:
Posts (Atom)