Keistimewaan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid
Assalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh
Esensi Islam. Shalat fardhu 5 waktu adalah kewajiban utama bagi umat muslim. Shalat fardhu 5 waktu ini wajib hukumnya bagi kaum laki-laki untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid. Keutamaan shalat fardhu secara berjamaah di masjid adalah dilipat-gandakannya derajat pahala hingga 27 kali. Ada beberapa keistimewaan dalam beberapa shalat fardhu, salah satu yang akan di bagikan kali ini adalah keistimewaan shalat subuh berjamaah di masjid.
1. Mendapatkan berkah dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Keistimewaan melaksanakan shalat subuh berjamaah adalah mendapatkan berkah Allahسُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana doa yang Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ panjatkan dan diriwayatkan di dalam hadist Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah.
اللهمَّ باركْ لأمتي في بكورِها
Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu paginya. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibn Majah)2. Mendapatkan cahaya yang sempurna di hari kiamat
Di hari kiamat kelak, manusia akan dikumpulkan dengan berbagai macam keadaan sesuai dengan amalannya selama di dunia. Bagi umat muslim yang istiqamah dalam melaksanakan shalat subuh berjamaah, Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan memberikan cahaya sempurna pada wajahnya. Sebagaimana sabda Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
عن بريدة الأسلمي رضي الله عنه عن النبي – صلى الله عليه وسلم قال :بشِّرِ المشَّائين في الظُّلَم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة
“Barang siapa yang melakukan shalat Isya berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat setengah malam. Barang siapa yang melakukan shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat malam sepanjang waktu malam itu.”(HR. Muslim, dari Utsman bin Affan Radhiallahu‘anhu)
Dari Buraidah al-Aslami Radhiallahu'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
3. Mendapatkan ganjaran pahala shalat malam (Qiyamul lail / Tahajjud) sepanjang malam
مَن صلى العشاء في جماعة، فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة، فكأنما صلَّى الليلَ كلَّه
“Barang siapa yang melakukan shalat Isya berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat setengah malam. Barang siapa yang melakukan shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat malam sepanjang waktu malam itu.”(HR. Muslim, dari Utsman bin Affan Radhiallahu‘anhu)
Ada keistimewaan yang luar biasa pada shalat subuh, yakni memiliki ganjaran pahala yang sama besarnya dengan orang yang melaksanakan shalat malam sepanjang malam. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى begitu mencintai amalan shalat sunnah malam, sekarang bagaimana cintanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada orang yang selalu melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid?
4. Berada dalam jaminan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
مَن صلَّى الصبح، فهو في ذمة الله، فلا يَطلُبَنَّكم الله من ذمَّته بشيء؛ فإن من يطلُبهُ من ذمته بشيء يدركه، ثم يَكُبه على وجهه في نار جهنم
“Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada jaminan-Nya. Karena barangsiapa yang Dia tuntut pada jaminan-Nya, pasti Dia akan mendapatkannya. Kemudian dia akan ditelungkupkan pada wajahnya di dalam Neraka.” (HR. Muslim, dari Jundubibn Abdillah al-Bajali Radhiallahu‘anhu)
Siapa yang tidak ingin memiliki penjamin dalam kehidupannya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan jaminannya kepada orang yang melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid. Pemahaman akan jaminan disini adalah adanya jaminan dan perlindungan dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sehingga ia akan terlindungi dari marabahaya.
5. Dibebaskan dari sifat munafik
Shalat subuh dan isya adalah shalat yang paling berat untuk dikerjakan oleh orang yang memiliki sifat munafik. Masih banyak orang yang berat untuk melangkahkan kaki di gelap gulitanya waktu subuh untuk melaksanakan shalat berjamaah atau bahkan ada yang tidak terbangun sama sekali dan meninggalkan shalat subuh, na'udzubillah.
ليس صلاة أثقل على المنافقين من الفجر والعشاء، ولو يعلمون ما فيهما، لأتَوهما ولو حبوًا، ولقد هممتُ أن آمُرَ المؤذِّن فيُقيم، ثم آخُذَ شُعلاً من النار، فأحرِّقَ على من لا يخرج إلى الصلاة بعد
“Tidak ada Shalat yang lebih berat (dilaksanakan) bagi orang munafik daripada shalat Subuh dan Isya. Seandainya mereka tahu (keutamaan) yang terdapat di dalamnya, niscaya mereka akan melakukannya kendati dengan merangkak. Sungguh aku telah hendak memerintahkan kepada seseorang untuk iqamat (Shalat) kemudian aku mengambil bara api dan membakar (rumah) orang yang belum tidak keluar melaksanakan Shalat (di masjid).” (HR. Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah)
6. Dipersaksikan oleh malaikat
Ada waktu-waktu dimana malaikat bergantian siang dan malam dalam bertugas mencatat amalan manusia. Pada saat shalat subuh dan ashar malaikat turut mendirikan shalat dan menjadi saksi bagi setiap manusia yang melaksanakan shalat tersebut di masjid. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di dalam hadistnya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radiallahu'anhu bersabda:
يتعاقبون فيكم ملائكةٌ بالليل وملائكةٌ بالنهار، ويجتمعون ف ي صلاة الفجر وصلاة العصر، ثم يعرُجُ الذين باتوا فيكم، فيسألهم ربُّهم – وهو أعلم بهم: كيف تركتم عبادي؟ فيقولون: تركناهم وهم يصلُّون، وأتيناهم وهم يصلون.
“Malaikat bergantian melihat kalian pada siang dan malam. Para malaikat itu bertemu di shalat Subuh dan shalat Ashar. Kemudian yang bermalam dengan kalian naik (ke langit) dan ditanya oleh Rabb mereka, dan Dia lebih tahu keadaan hamba-hambanya, Bagaimana kondisi hamba-hambaku ketika kalian tinggalkan?’ Para malaikat menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami mendatangi mereka dalam keadaan shalat.” (HR. Bukhari-Muslim)
7. Berpeluang mendapatkan pahala haji atau umrah bila berdzikir hingga terbitnya matahari
Dari Anas ibnu Malik Radhiallahu‘anhu, dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang bersabda:مَن صلى الغداة في جماعة، ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين، كانت له كأجر حجة وعمرة تامة، تامة، تامة
“Barang siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian dia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lantas shalat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah, yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi)
Setelah melaksanakan shalat subuh disarankan agar kita membiasakan berdzikir hingga matahari terbit kemudian melaksanakan shalat fajar. Keutamaannya adalah mendapatkan pahala haji ataupun umrah bahkan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengulang hingga 3x kesempurnaan pahala ibadahnya. Begitu luar biasa pahala yang diberikan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada hamba-Nya dimana dengan kemudahan bagi umat-Nya yang belum mampu untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah hanya dengan membiasakan amalan sederhana ini.
8. Memiliki kesempatan untuk melaksanakan Shalat Qabla Subuh
Salah satu amalan di waktu subuh yang sering terlupakan adalah shalat sunnah qabla subuh yang pahalanya jauh lebih baik dibandingkan dengan dunia dan seisinya. Sebagaimana sabda Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin Aisyah Radhiallahu'anha:
“Dua rakaat (shalat sunah) Subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim)
ركعتا الفجر خيرٌ من الدنيا وما فيها
“Dua rakaat (shalat sunah) Subuh lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim)
Banyak umat muslim yang sukses dalam kehidupannya dikarenakan terbiasa bangun di pagi hari dan melaksanakan amalan-amalan ini.
9. Terhindar dari siksa api Neraka
عن عُمارة بن رويبة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (لن يلج النارَ أحدٌ صلى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها) رواه مسلم
10. Kemenangan dengan melihat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di hari kiamat
عن جرير بن عبد الله البجلي رضي الله عنه قال: كنا جلوسًا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم إذ نظر إلى القمر ليلة البدر، فقال: (أمَا إنكم سترَون ربَّكم كما ترَون هذا القمر، لا تُضَامُّون في رؤيته، فإن استطعتم ألا تُغلبوا على صلاةٍ قبل طلوع الشمس وقبل غروبها، فافعلوا) رواه البخاري ومسلمDari Jarir Bin Abdullah al-Bajali Radhiallahu ‘anhu berkata, “Kami pernah duduk bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kemudian beliau melihat ke bulan di malam purnama itu, Rasulullah bersabda, ‘Ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian akan melihat kepada Rabb kalian sebagaimana kalian melihat kepada bulan ini. Kalian tidak terhalangi melihatnya. Bila kalian mampu untuk tidak meninggalkan shalat sebelum terbitnya matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah!” (HR. Bukhari-Muslim)
Begitu banyak keistimewaan dalam melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid ini. Semoga Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى selalu memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada kita untuk selalu istiqamah dalam melaksanakan shalat subuh berjamaah di masjid.
Wassalamu'alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh.
Sumber rujukan : BelajarIslam
0 komentar:
Post a Comment